Jumat, 23 Desember 2016

IKLAN NATAL






TANAH PUSKESMAS KAWANGU DI GUGAT, KAPUS HARAP DUKUNGAN WARGA PANDAWAI



Borgol News- Waingapu....Sengketa tanah kembali terjadi di lingkup instansi pemerintah daerah Sumba Timur. Lokasi Pusat Kesehatan Masyarakat  ( Puskesmas ) Kawangu, Kantor Kelurahan Kawangu serta TK Negeri Kawangu menjadi sasaran gugatan. Tanah yang sudah di gugat sekitar tahun 2011 ini kembali digugat Putra U N Pali ( Alm). U N Pali pada gugatannya yang lalu dinyatakan tidak memiliki bukti hukum yang cukup sehingga tanah lokasi sengketa tersebut di kembalikan ke pemerintah daerah untuk digunakan  Puskesmas, Kantor Kelurahan dan TK N Kawangu. Namun dalam perjalanan waktu, tanah tersebut kembali di gugat Putra UNP, Yohanes TJ.
Kepala Puskesmas Kawangu ketika ditemui media ini di ruang kerjanya beberapa pekan lalu menjelaskan bahwa pihaknya terus berharap agar Pemerintah Daerah bisa memenangkan gugatan tanah kurang lebih 7 hektar ini. Memiliki salah satu bukti berupa berkas putusan pengadilan negeri Waingapu terkait gugatan awal pada waktu lalu membuatnya terus berharap akan angin baik pada putusan nanti. Sidang yang sudah berjalan 5 kali ini membuat Kepala Puskesmas ( Kapus ) bernama lengkap Yohanes Lu Hadu S.Km ini mengharapkan dukungan moril masyarakat wilayah pelayanan Puskesmas. Hal itu disampaikan Mantan Kepala Puskesmas Waingapu ini karena keberadaan Puskesmas  Kawangu saat ini  sangat sangat dibutuhkan masyarakat dengan seluruh Kecamatan Pandawai. “ Keberadaannya di tengah pemukiman yang notabene adalah syarat dibangunnya sebuah Puskesmas menjadi hal yang penting, ” jelas Yohanes. Lagi lanjutnya bahwa selama lebih dari 40 tahun Pelayanan Puskesmas ini berjalan tentunya sudah dirasakan manfaat kehadiran fasilitasnya oleh seluruh masyarakat. Sangat disayangkan jika seandainya gugatan ini pada putusan nanti kalah dan pada akhirnya di gusur dan atau dipindahkan. Sangat disayangkan dalam pengertian akan adanya fasilitas kesehatan yang diduga jauh dari pemukiman warga. “ Kita berharap masyarakat mendukung pemerintah dalam gugatan ini, ” harapnya.
Sampai berita ini diturunkan, pihak penggugat belum bisa ditemui untuk di konfirmasi awak media ini.

RUMAH BERSALIN WAINGAPU BUTUH FASILITAS TAMBAHAN



Borgol News- Waingapu....Rumah bersalin di bawah naungan Puskesmas Waingapu, Sumba Timur, NTT sudah melayani lebih dari 200 ibu dan bayi dalam kurun 2 tahun terakhir ini kini menarik perhatian. Betapa tidak, Rumah bersalin yang tepatnya berada di jalan Cut Nyak Dien, Keluarahan Hambala, Kecamatan Kota Waingapu, NTT ini sangat berdampak baik dan penuh manfaat untuk warga yang berdomisili di kecamatan dengan penduduk terbanyak di Sumba Timur.
Kepala Puskesmas Kota Waingapu drg. Ilmiyani Landudjama melalui bidan koordinator Puskesmas, Rosalia Weni, A.Md. Keb, ketika ditemui diruang kerjanya minggu lalu menyampaikan bahwa Lebih dari 200 ibu dan anak terlayani dengan baik pada dua tahun terakhir ini. Bahkan sekitar bulan Juni sampai desember tiap tahunnya jumlah ibu bersalin yang memanfaatkan sarana rumah bersalin ini melangit. Bahkan nyaris sekitar 30 sampai 40 ibu pada bulan tertentu ibu yang hendak bersalin memanfaatkan fasilitas rumah bersalin ini. Selain itu, bidan berkacamata itu  menuturkan kurangnya berbagai fasilitas yang dimiliki dalam melaksanakan pelayanan kesehatan di rumah bersalin yang ada. Tabung oksigen dan tempat tidur bersalin menjadi beberapa kendala dalam pelayanan selama ini. “ Kita kurang tabung oksigen dan tempat tidur bersalin, ” tuturnya. Hal itu juga ditambahkan bidan lainnya yang juga bertugas di rumah bersalin, Inef Bezaliel, A.Md, Keb. Salah satu masalah serius yang sangat terkesan terkait dengan kurangnya fasilitas di rumah bersalin ini ialah tempat tidur pasien sebelum, sedang dan sesudah bersalin.

Bidan dan meja bersalin yang nampak tak layak pakai lagi.
“ Kita pernah mengalami kewalahan dan juga merasa bersalah ketika beberapa waktu lalu ada pasien yang terjatuh dari tempat tidur dikarenakan kaki tempat tidurnya sudah patah, ” keluhnya. Beruntung pasien yang bersalin tersebut tidak mengalami hal buruk dikarenakan kaki tempat tidur yang digunakannya. “ Kami berharap agar pemerintah daerah dalam hal ini Dinas kesehatan Sumba Timur berkenan memperhatikan masalah ini, ” harapnya.
Sementara itu Yumiati R salah satu pasien yang berhasil ditemui media ini tatkala melakukan persalinan di rumah bersalin ini memuji perlakuan yang luar biasa dari petugas yang ada di rumah bersalin yang ada. “  Petugasnya luar biasa disini, semuanya ramah dan baik, ” ungkap ibu muda yang hendak melahirkan anak pertamanya.
Sampai saat ini Puskesmas yang dikepalai oleh dokter gigi ini memiliki 16 tenaga bidan yang bertugas secara silih berganti selama 24 jam di rumah bersalin ini.