Kamis, 16 Oktober 2014

LAKUKAN PELANGGARAN DISPLIN, 6 POLISI DI SIDANG

Borgol News....Siapa yang salah haruslah di hukum. Itulah kalimat yang terngiang di benak ketika mendengar 6 Terperiksa kasus pelanggaran Disiplin Polisi Republik Indonesia di sidangkan di Mapolres Sumba Timur. Keenam  anggota Polisi  tersebut ialah  Bripka Abubakar S, Bripka Ibrahim Muhamad,Bripka I Nengah Astawa, Brigpol Khoirul Warok, Bripda Empi Rainer Orinto Bien dan Briptu Marwin H. Tambunan. Bripka Abubakar Sola Masriki  yang menjabat sebagai Kepala Unit ( Kanit ) Reserse Polsek Umalulu di sidang guna mendapatkan keputusan dan kepastian hukum atas pelanggaran disiplin yang di lakukannya. Terperiksa di hadapkan dalam sidang displin  karena di persangkakan  telah melakukan pelanggaran disiplin  yaitu tidak berada di Polsek selama 12 hari dan hal tersebut di maksudkan dalam pasal 4 huruf ( f) PP RI No. 2 tahun 2003 tentang peraturan disiplin anggota Polri.
Sedangkan I Nengah Astawa yang juga di sidang dalam sangkaan meninggalkan tugas menjabat  sebagai Kanit Reserse di Polsek Pahunga Lodu. Ia meninggalkan tugas dengan alasan menjenguk keluarga yang berada di desa Tanaraing, Kecamatan Rindi, Kabupaten Sumba Timur, NTT yang juga bertugas sebagai perawat. 
Di sela – sela kunjungan keluarganya, Bripka Astawa merasa panik ketika melihat si buah hati jatuh sakit. Alasan panik selama 28 hari di jadikan sebagai alasan dirinya tidak masuk kerja atau meninggalkan tugas. Bripka Abu dan Astawa sama melakukan pelanggaran Disersi.  
Sementara anggota Lainnya, Bripka Ibrahim Muhammad yang saat ini menjabat sebagai Kanit Reserse di Polsek Lewa di sidangkan dalam sangkaan manipulasi perkara tindaka pidana  pencurian kendaraan motor di kecamatan Lewa, Kabupaten Sumba Timur, NTT yang di tanganinya dengan menerima sejumlah uang dari keluarga tersangka atas nama Antonius Ama Kii. Hal tersebut di maksudkan dalam pasal 4 huruf( c), pasal 5 huruf(a)pasal 6 huruf (k) PP No.2 tahun 2003 tentang disiplin anggota Polri.
Bripda Empi Rainer Orinto Bien, Brigpol Khoirul Warok dan Marwin H. Tambunan di sidang karena di persangkakan telah melakukan pelanggaran disiplin   yaitu asusila dengan cara melakukan hubungan badan layaknya suami istri tanpa adanya ikatan perkawinan yang sah hingga korban hamil. Hal itu di maksudkan dalam pasal 13 ayat 1, pasal 14 ayat 1 huruf (b) PP No. 1 tahun 2003 tentang Pemberhentian angota Polri dan atau pasal  3 huruf (c,g), pasal 4 huruf (c), pasal 5 huruf (a) PP RI No. 2 tentang peraturan Disiplin Anggota POLRI.  Sidang bagi ketiga berlangsung pada 14 oktober 2014 sedangkan Bripka Ibrahim M, Bripka I Nengah Astawa dan Bripka Abubakar S.M di sidang pada tanggal 15 oktober 2014.
Di temui Borgol News di ruang kerjanya, Pimpinan sidang yang di ambil alih  oleh Wakapolres Sumba Timur  Komisaris Besar Polisi Fery Melianus Dima ketika di mintai komentar terkait di sidangkannya ke enam  anggota Polisi tersebut mengatakan bahwa  tindakan tegas dan di sidangnya anggota yang melakukan pelanggaran disiplin ini membuktikan bahwa pihaknya atas nama Kapolres tidak akan bermain -  main dengan masalah hukum baik kepada siapapun termasuk kepada anggotanya. Kompol Dima menyampaikan bahwa upaya untuk menghapus anggapan orang bahwa jika Polisi yang berbuat salah dan melanggar hukum itu akan di bela pimpinan itu tidak di benarkan. “ kami ingin supaya masyarakat tahu bahwa tidak hanya masyarakat yang bersalah saja yang di hukum melainkan juga anggota yang bermasalah dan melanggar hukum,” jelas Kompol Fery Dima(16/10/2014). Lanjutnya lagi bahwa salah satu anggota atas nama Marwin H. Tambunan sedang dalam lanjutkan penyelidikan anggota Provost Polres Sumba Timur di karenakan adanya keterangan yang perlu di jadikan sebagai bukti penunjang putusan sidang atas dirinya nanti. Sementara ke lima anggota lainnya sedang mendekam dalam tahanan Polres Sumba Timur.
Hadir sebagai pendamping pimpinan sidang yakni Kompol Sebastian Siku dan Iptu Sigit Susilo.
Sedangkan penuntut umumnya ialah Brigpol Melkianus Pataledy, S.Ap sedangkan sekertaris sidang Brigpol Fery Malehere. IMAN S

KADIS PPO HIMBAU GURU BERSERTIFIKASI PERHATIKAN PROFESIONALITAS


Borgol News.....Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga kabupaten Sumba Timur Yusuf Waluwanja, S.H menghimbau semua guru yang sudah menerima Sertifikat Nasional serta uang Sertifikasi  harus memperhatikan Profesionalitasnya sebagai Aparatur Negara di bidang pendidikan. Profesionalitas di anggap sebagai suatu yang sangat penting yang harus di miliki oleh guru bersertifikasi. Himbau tersebut tidak saja di komandainya dari kantornya yang beralat di Jalan Soeharto, melainkan selalu turun dan mengunjungi langsung sekolah – sekolah yang ada di pedesaan. Keberadaan yang sangat memprihatinkan dari sarana dan prasarana pendidikan yang ada di pedesaan terus menantang Kepala Dinas Yusuf untuk bekerja dengan baik dan efektif bagi pendidikan di Sumba Timur. Dalam hal inilah Yusuf menghimbau semua guru bersertifikasi agar terus memperhatikan profesionalitasnnya sebagai guru yang sudah di perhatikan khusus oleh negara. Pelaporan yang tepat waktu dan kerajinan mengajar adalah hal kecil yang bisa di lakukan. Alasan klasik yang sering muncul dan di keluhkan adalah masalah alat penerangan atau listrik bagi sekolah yang ada di pedalaman. Terkait masalah ini, Waluwandja masih terus menghimbau bagi guru bersetifikasi agar bisa memiliki alat kerja berupa laptop  untuk bekerja dan mengerjakan tugas lainnya. “ Saya himbau guru – guru yang bersertifikasi agar sedikitnya memiliki laptop sebagai fasilitas penunjang kerja serta peningkatan profesionalitas,” demikian himbau Yusuf Waluwandja, S.H kepada Borgol News di ruang kerjanya ( 15/10/2014).Iman S

Rabu, 15 Oktober 2014

RATUSAN WARGA TERJARING RAZIA KTP



Borgol News...Lebih dari 100 orang warga Kabupaten Sumba Timur terjaring Kartu Tanda Penduduk. Razia yang di lakukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sumba Timur tersebut di lakukan di seputaran Pasar Matawai dan Terminal Matawai(16/10/2014). 
Razia yang melibatkan sejumalh instasi seperti pengadilan negeri Waingapu, Kejaksaan Negeri Waingapu, Dinas Perhubungan, Polres, Brimob, Polisi Pamong Praja serta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sendiri. Razia ini di maksudkan agar masyarakat mengetahui hak dan kewajibannya. Mengetahui haknya  di perjelas identitasnya sebagai warga negara yang baik serta kewajibannya menunjukkan identitas yang jelas serta mematuhi aturan yang berlaku. “ Kita melakukan razia ini agar masyarakat sadar akan  hak dan kewajibannya, ” singkat Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sumba Timur Drs. Kristofel Praing, M.Si. 
Jaksa yang di libatkan dalam Razia
Masih kata Kris Praing  pelaksaan razia bersama ini juga bagian dari pelayanan publik. Pelayanan publik yang di maksudkan adalah ketika  masyarakat yang terjaring razia di sidangkan oleh hakim dari pengadilan negeri waingapu dan juga bagi masyarakat yang belum memiliki KTP, Dinas Pencatatan Sipil langsung melakukan perekaman KTP di tempat tersebut. “ Bagi masyarakat yang belum melakukan perekaman e-KTP kita sudah langsung sediakan alat rekamnya di tempat razia,” lanjut Kris Praing. 
Suasana Sidang Razia oleh Hakim
Daniel DM salah seorang warga yang membawa KTPnya saat itu kepada Borgol News menyampaikan apresiasi terhadap tindakan positif dan mendidik yang di lakukan pemerintah kabupaten Sumba Timur melalui dinas pencatatan Sipil. Ia memandang razia ini sebagai bentuk perhatian pemerintah untuk memastikan identitas warga Sumba Timur dan mengetahui identitas warga yang di anggap liar atau belum mempunyai KTP. Hal itu di jelaskannya karena banyak orang yang mengaku warga dari tempat A,B dan C tetapi tidak mempunyai identitas yang jelas dan akhirnya dengan melakukan tindakan yang merugikan banyak orang seperti penipuan dan lainnya. “Banyak orang yang mengaku warga dari tempat A,B dan C tetapi tidak mempunyai identitas yang jelas dan akhirnya dengan melakukan tindakan yang merugikan banyak orang seperti penipuan dan lainnya,” jelas Daniel yang sedang dalam perjalanan menuju tempat duka keluarganya di kecamatan Haharu, kabupaten Sumba Timur. 
Sedangkan warga lainnya Umbu P yang terjaring razia dan tidak membawa KTP mengaku merasa kaget dengan adanya petugas Satpol Pol PP, Dishub, Polisi dan anggota lainnya yang menahan sejumlah kendaraan  dan orang  untuk melakukan pemeriksaan KTP. Ia yang sudah memiliki KTP namun harus mengikuti sidang karena terjaring razia karena lupa membawa KTP. “ saya kaget, tapi mau bagaimana lagi. Saya harus ikut sidang untuk membayatr denda Rp. 29.000  dan biaya perkara Rp. 1000 ,” katanya Umbu.
Kristofel Praing yang melanjutkan pembicaraan  dengan Borgol News di sela – sela razia ini menyampaikan bahwa razia ini akan terus di lakukan di beberapa kecamatan lainnya seperti Kambera dan kecamatan Umalulu. Iman S

Jumat, 10 Oktober 2014

BRI CABANG WAINGAPU DISTRIBUSI LEMBARAN UANG 100 RIBU BARU SEBANYAK 2 MILIYAR



MIFTACHUL ICHSAN ( KEPALA BRI CABANG WAINGAPU )
Borgol News....Di cetaknya lembaran uang seratus ribu baru oleh Bank Indonesia ( BI ) saat ini sudah sampai penyebaran ke pulau Sumba. Senilai 2 miliyar uang seratus ribu baru ini berhasil di distribbusikan oleh Bank Rakyat Indonesia ( BRI ) Cabang Waingapu di 3 kabupaten yang ada di pulau Sumba. 3 kabupaten tersebut masing – masing Sumba Timur, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya. Kepala BRI Cabang Waingapu MIFTACHUL ICHSAN ketika di temui Borgol News di ruang kerjanya ( 06/10/2014) menyampaikan bahwa uang 100 ribu baru yang baru di cetak BI  sudah ada dan di pergunakan oleh masyarakat pulau Sumba, khususnya Sumba Timur. 
Hary Sujadmiko ( Asisten Manager BRI Cabang Waingapu
Selanjutnya ketika di tanya teknis distribusi dan berapa jumlah penyebaran uang ini, Kepala Miftachul melalui asisten managernya Hari Sujadmiko menyampaikan bahwa sudah 2 milyar uang lembaran 100 ribu baru di distribusikan di 3 kabupaten di pulau Sumba. 
Lembaran aung rupiah seratus ribu baru ini di distribusikan ke 3 kabupaten di pulau selain Sumba Tengah. Menganai alasan Sumba Tengah belum di distribusi, Hary menyampaikan bahwa Sumba Tengah belum mengambil kuota uang tersebut. Sedangkan mengenai ciri – ciri uang 100 ribu baru ini, Hari menjelaskan bahwa terdapat warna kuning di bagian sudut kanan atas dan di sebelahnya lagi di samping kiri atas terdapat warna yang sama sedangkan  di samping kanan bawah uang seratus ribu baru tersebut terdapat perbedaan yakni pada lembaran uang yang lama terdapat tanda tangan Dewan Gubernur, Gubernur dan Deputi Gubernur tahun 2013 sedangkan pada lembaran baru hanya terdapat tanda tangan Gubernur dan Menteri Keuangan tahun 2014.
 “mengenai ciri – ciri uang 100 ribu baru ini, terdapat warna kuning di bagian sudut kanan atas dan di sebelahnya lagi di samping kiri atas terdapat warna yang sama sedangkan  di samping kanan bawah uang seratus ribu baru tersebut terdapat perbedaan yakni pada lembaran uang yang lama terdapat tanda tangan Dewan Gubernur, Gubernur dan Deputi Gubernur tahun 2013 sedangkan pada lembaran baru hanya terdapat tanda tangan Gubernur dan Menteri Keuangan tahun 2014 ” jelas Hary Sujadmiko.
Perbedaan tanda tangan Uang 100 baru dan lama

Sedangkan Hengky Kale salah seoarang penjual kain tenun ikat Sumba Timur ketika di temui Borgol News di pasar  Matawai terkait pengetahuannya terhadap model atau bentuk uang 100 ribu baru menyampaikan bahwa dirinya sudah pernah mendapatkan lembaran uang tersebut serta mendapat penjelasan dari teman se bisnisnya. “ saya sudah pernah dapat uang 100 ribu baru dan dapat penjelasan informasi dari rekan bisnis saya, ” jelas Hengky. IMAN S

Senin, 06 Oktober 2014

SERDA ZUL TERIMA TUMPENG HUT TNI KE - 69

Borgol News..Upacara Hari Ulang Tahun TNI ke – 69 di Sumba Timur  di laksanakan pada tanggal 07 oktober 2014. Tanggal tersebut juga merupakan  tanggal perayaan HUT TNI Ke – 69  secara nasional. Hal tersebut di bacakan Komandan Kodim 1601 Sumba Timur Letnan Kolonel Infanteri Aleks Ngurah P.Sc yang bertindak sebagai Inspektur upacara dan membaca amanat Panglima TNI  Jenderal Dr. Moeldoko. Menarik perhatian, Sersan Dua Zulfainki Rahman menerima penghargaan dari komandan Kodim 1601 Sumba Timur usai pelaksanaan upacara HUT TNI KE – 69 di Makodim Sumba Timur. 
Pemberian penghargaan berupa pemberian nasi  tumpeng  oleh komandannya ini membuatnya termotivasi untuk melaksanakan tugas mulia bagi bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia. Lahir di Lombok Barat tanggal 24 April 1987, Serda Zul memulai pengabdiannya untuk NKRI  dengan menjadi anggota TNI dengan TMT  TAHUN 2009. Di tempatkan pertama kali di Batalion Infanteri 743 Kupang selama 2,5 tahun membuatnya terus mengabdi sesuai sumpahnya sebagai prajurit yang bersedia di tempatkan di mana saja. 2011 adalah tahun yang istimewa baginya untuk mengenal dan mengetahui lebih jauh tentang dunia dan daerah baru yakni Bumi Matawai Amahu Pada Njara Hamu. Pulau Sumba, lebih khususnya Sumba Timur adalah tempat kedua ia di tempatkan sebagai prajurit TNI. Awal berpikir bahwa NTT adalah daerah yang sangat menakutkan dalam benaknya sebagai putra luar NTT, namun hal itu mampu di jauhkan dari kehidupannya dan menginjakkan kaki di Sumba Timur. 
Penempatan langsung bagi dirinya ke daerah 3 T ( Terluar, terjauh, terpencil ) ternyata menjadi hajatan  tugasnya. Di tempat tepatnya di Koramil 06 Nggongi, Desa Praisalura, Pulau Salura, kecamatan Karera, kabupaten Sumba Timur, NTT harus di terima serda dengan NRP 21090179500487 ini.  Pulau Salura adalah salah satu nama pulau yang sangat menakutkan dengan jaraknya yang  sangat jauh  baik dari segi jarak, waktu dan berbagai ketersediaan fasilitas dan sarana penunjng penyambung hidup manusia. Terpencil dan terluar adalah juga menjadi status dari pulau terluar di kabupaten Sumba Timur ini. Air bersih yang sangat kurang, sarana komunikasi yang harus bergantung kepada kekuatan angin yang membawa signal ke pulau tersebut, Alat transportasi  yang hanya sekali dalam seminggu dan kesempatan mengambil sembako  juga hanya sekali seminggu serta itupun harus berlayar lagi selama 1,5 jam menuju pasar lokal di dusun Tamburi.  Semua keadaan yang luar biasa susah menurut kacamata kasar sama sekali tidak menjadi penghalang pengabdian Serda Zul Faini. Perhatian dari pimpinan juga yang menjadi motivasi kerja dan ia terus berharap itu terus di lakukan dengan baik dan benar sesuai dengan apa yang seharusnya di lakukan.
Upacara peringatan HUT ini di hadiri oleh Bupati, wakil Bupati, Sekertaris Daerah, Ketua DPRD, Kepala BRI dan beberapa pimpinan SKPD dan BUMN lainnya di Sumba Timur. IMAN S