Jumat, 05 September 2014

WAKAPOLRES TANGKAP PENJUDI PACUAN KUDA


WAKA POLRES SUMBA TIMUR :KOMPOL FERY M. DIMA

Komisaris Polisi ( Kompol ) Fery M. Dima terus melakukan blusukannya demi menuntaskan kasus – kasus yang terjadi di bumi Matawai Amahu Pada Njara mahu. Kehadirannya sangat berdampak pada penanganan kasus perjudian yang selama ini menjadi “ makanan ” empuk bagi masyarakat Sumba Timur. Khusus di lapangan Prailiu, Kabupaten Sumba Timur, NTT menjadi “ restorant ” penjudi pada even langka di Indonesia yakni pacuan kuda. Pacuan kuda yang merupakan even yang bertujuan untuk memamerkan atau mempromosikan event wisata Sumba Timur. Even yang di langsungkan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sumba Timur ini di coreng oleh tindakan bobrok dan melanggar hukum oleh oknum penjudi yang hadir di tempat tersebut.
Virentus Ndawa Takanjanji ( 25 tahun ) adalah pelaku yang di tangkap dan sekarang di Polres Sumba Timur (30/08/2014). Warga Hambapraing yang di tangkap langsung oleh Wakapolres Sumba Timur di lapangan pacuan kuda Rihi Eti ini langsung di giring ke Polres Sumba Timur untuk di periksa. Di tangan pelaku, uang sejumlah Rp. 1.000.000 dan daftar nama pemain lainnya yang ikut bermain judi bersamanya hari itu.
Pelaku di tangkap di tengah kerumunan orang banyak pada pukul 12.00 WITA.
Pelaku judi : Virentus Ndawa Takanjanji
Kompol Feri Dima yang di temui Borgol News di rumah jabatannya menyampaikan bahwa perjudian adalah perbuatan melanggar hukum jadi harus di tangkap pelakunya dan dip roses hukum yang berlaku. “ Judi adalah perbuatan melanggar hukum. Oleh karebna itu pelakunya harus di tangkap dan dip roses sesuai hukum yang berlaku, ” tandasnya tegas. Masih kata Feri Dima, perjudian itu bukanlah tradisi yang harus di benarkan atau di tolerir karena akan berdampak pada keberlanjutan kegiatan judi di kalangan masyarakat Sumba Timur yang pada akhirnya akan menjadi pelanggar hukum.
Seorang warga yang mengaku namanya Umbu ( 29 tahun ) memuji perlakuan polisi yang memperlakukan penjudi seperti itu. Polisi harus menangkap dan menahan bahkan memproses pelaku sesuai hukum yang berlaku. Ia kuatir akan berdampak pada anak – anak Sumba Timur yang belum mengerti dan bermain judi yang pada akhirnya dengan melihat bahkan ajakan untuk berjudi mereka menjadi penjudi kelas kakap. “ kita takut anak – anak ikut menjadi penjudi kelas kakap, ” jelasnya.  IMAN S

Tidak ada komentar:

Posting Komentar