Jumat, 29 Agustus 2014

DANKI BRIMOB ISTRUKTURI BIMTEK PENINDAKAN HURU – HARA DI SATPOL PP SUMBA TIMUR


Dari Kiri : Kasat Pol PP ( Gollu Wola S.Pd) bersama Danki Brimob ( Iptu Nehemia Nenohai
Simulasi penidakan huru - hara Sat Pol PP ( 29/08/2014)

Komandan Kompi (Danki) Subden III Pelopor Brimob Sumba Timur Iptu Nehemia Nenohai menjadi menginstrukturi kegiatan bimbingan teknis penidakan huru – hara bagi 36 anggota Satuan Polisi Pamong Praja di kabupaten Sumba Timur. Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya aparatur satpol PP kabupaten Sumba Timur dalam tugas pelayanan di bidang penyelenggraan ketentraman masyarakat dan ketertiban umum ini di awali dengan pemberian materi  di aula wisma cendana, Waingapu( 25/08/2014). Bimbingan teknis penindakan huru – hara ( PHH ) merupakan salah satu upaya pemerintah kabupaten Sumba Timur dalam hal ini kantor satpol PP. Di samping itu, momen akbar pemilihan bupati dan wakil bupati Sumba Timur tahun 2015 mendatang menjadi salah satu acuan besar pihak satpol PP melangsungkan
DOMU WARANDOY, S.H, MSI menutup bimtek
kegiatan bimtek ini. Menghadapi kemungkinan – kemungkinan terjadinya aksi unjuk rasa yang akan menjurus pada tindakan – tindakan anarkis dan guna membantu pihak POLRI khususnya dalam pengamanan aset – aset milik pemerintah daerah kabupaten Sumba Timur.
Komandan Kompi ( Danki ) Brimob subden III Pelopor Sumba Timur ketika di temui Borgol News, jumat ( 29/08/2014 ) di sela – sela latihan menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada pihak Polisi Pamong Praja yang sudah mempercayakan dirinya dan anggota dalam menginstrukturi kegiatan pembinaan huru – hara. Peningkatan kemampuan secara drastis paska bimtek ini adalah satu kebanggaan besar bagi Iptu Nehemia. Prosentasenya dari 25 % naik menjadi 75 % kemampuan penindakan huru – hara yang di dapatkan anggota Polisi Pamong Praja Sumba Timur. “ Saya berterima kasih banyak atas kepercayaan yang di berikan dan bangga dengan prosentase dari 25 % menjadi 75 % kemampuan yang di miliki peserta, ” tandas Nenohai. 
Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja kabupaten Sumba Timur di sela – sela pesiapan penutupan di kantor bupati Sumba Timur( 29/08/2014) Gollu Wola, S.Pd menyampaikan bahwa kegiatan ini mempersiapkan anggota satuan Polisi Pamong Praja di Sumba Timur dalam mengantisipasi kasus di Sumba Timur. Selain itu juga memperlancar dan melindungi aset – aset pemda Sumba Timur. Kasus huru – hara juga menjadi target kegiatan ini.“ ini mempersiapkan satpol PP mengantisipasi kasus – kasus di Sumba Timur khususnya aksi huru – hara masyarakat, “ singkat Gollu Wola kepada Borgol News.
Asisten Tata Praja kabupaten Sumba Timur,  Domu Warandoy, S.H, M,si bertindak sebagai inspektur upacara penutupan menyampaikan harapannya agar anggota satpol yang sudah mengukti bimtek dengan pakaian seragam yang sangat gagah ini juga  akan gagah dan gigih dalam menjalankan tugas sesuai tupoksinya. “ jangan hanya pakaian saja yang gagah tetapi juga perjuangan sesuai tupoksi dalam membantu pemerintah, ” harap Domu Warandoy. IMAN S

Kamis, 28 Agustus 2014

570 IBU HAMIL DAN 148 BAYI TERIMA SUSU DI SUMBA TIMUR



KADIS KESEHATAN : Dr. Chrisnawan
Borgol News---

STOK  : Stok susu yang berada di dalam gudang dinas kesehatan saat ini
Langkah singkat menangani kekurangan Gizi buruk dan Bumil ( ibu Hamil ) KEK ( Kekurangan Energi Kronik ) di kabupaten Sumba Timur, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba menyediakan dan membagi susu. Jumlah penerima bantuan susu tersebut untuk tahun 2014 per bulan juni sudah di terima oleh 570 ibu hamil ( bumil ) dan 148 bayi yang tersebar di 22 kecamatan se kabupaten Sumba Timur. Pemberian susu ini secara teknis di bagi langsung oleh petugas dari Dinas kesehatan dan juga di bagi oleh petugas di puskesmas di setiap kecamatan. Sedia payung sebelum hujan atau sediakan stok susu sebelum bahaya datang bagi ibu hamil adalah langkah serius dan positif yang di lakukan dinas di bawah pimpinan dr. Chrisnawan ini. Pria berbadan besar ini menyampaikan bahwa penyediakan susu di gudang dinas kesehatan sebagai langkah serius pihak pemerintah melalui dinas kesehatan untuk memperhatikan masalah kesehatan khusus bagi ibu bersalin. Selain itu, kesehatan bayi yang di lahirkan adalah juga menjadi sasaran pelayanan ini. “ Ini adalah langkah serius pemerintah dalam menangani masalah kesehatan khususnya bagi ibu – ibu hamil, ” seru Chrisnawan. Ketika di tanyai Borgol News mengenai isu penimbunan susu di dinas kesehatan,  dokter chris mebantahnya. barang yang lama dan di susul stok baru. Dalam hal tidak akan penimbunan apalagi kadaluarsa susu di gudang. “ Kita menggunakan metode FIFO ” jelasnya singkat. Lebih lanjut di sampaikan Dokter Chris kepada media, pendistribusian susu sesuai dengan kebutuhan masayarakat sejauh ini tidak pernah mendapat hambatan di karenakan animo petugas dinas dan para petugas fari pihak puskemas sendiri yang selalu mengunjungi dinas sekalian mengambil susu sesuai dengan data kebutuhan  masing – masing puskesmas.
Hal itu di bantahnya dengan alasan bahwa penyediaan stok susu di dinas kesehatan bukanlah upaya penimbunan seperti yang di isukan, melainkan itu merupakan langkah yang di lakukan dinas untuk mengantisipasi kehabisan stok susu di Sumba Timur yang tentu akan menghambat pelayanan kesehatan bagi masyakarat. Ketika di adakan stok susu, pihak dinas memiliki metode FIFO ( First In First Out ) yakni metode yang selalu mendahulukan / mengeluarkan


Naomi Lobo warga kelurahan Kambaniru, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, NTT  yang pernah menerima susu bantuan pemerintah dalam hal Dinas Kesehatan menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada pemerintah karena bantuan susu tersebut sangat membekrati dan membuat dirinya semakin bugar dan bayi yang di lahirkannya berhasil di lahirkan dengan normal dan sehat. “ saya semakin bugar dan anak saya sehat ,” kata Naomi ( 29/08/2014). IMAN S

Rabu, 27 Agustus 2014

KOMPOL FERY DIMA : “ ANGGOTA YANG TIDAK MAU DI BINA, DI BINASAKAN SAJA ”



Maraknya kasus di Sumba Timur saat ini terus menjadi perhatian serius Pihak Polres Sumba Timur. Berbagai macam kasus seperti pencurian, perampokan, perjudian, miras dan berbagai kasus lainnya di Sumba Timur adalah buah bibir dari burukmnya kinerja pihak – pihak yang berperan mengatasi masalah – malasah ini. Kepala Kepolisian Resort Sumba Timur Ajun Komisaris Besar Polisi ( AKBP ) DR. Supiyanto, M.Si melalui Wakil Kapolres ( Waka ) menyampaikan bahwa banyak pengaduan secara resmi maupun tidak resmi dari masyarakat Sumba Timur terkait dengan keterlibatan anggota Polisi yang terkesan membekengi kasus – kasus yang terjadi. Harapannya kepada seluruh masyarakat Sumba Timur agar terus menjadi pemberi informasi yang baik dan benar kepada pihak Polres Sumba Timur terkait dengan kinerja anggota polisi. “ Kita berharap agar masyarakat bisa memberi infirmasi yang baik dan benar tentang hal itu, ” tandas Kompol Fery Dima ( 26/08/2014).
Lanjutnya Instruktur HAM ini lagi, selama ini  yang di lakukan Polres Sumba Timur ialah melakukan pembinaan terhadap anggota Polisi yang terlibat langsung dalam kasus, mengatasnamakan pimpinan dengan melakukan pungutan liar kepada korban atau pelaku dan berbagai macam kasus lainnya. Undang – undang mengatakan bahwa jika anggota yang masih saja melawan pada proses pembinaan yang di lakukan, maka kepada yang bersangkutan bisa di “ BINASAKAN ” atau di pecat. “ kalau tidak bisa di bina lagi, maka sesuai amanat undang kita binasakan saja atau di pecat, ” geram Kompol Fery.
Pernyataan keras itu di ungkapkan Fery Dima paska fitnahan yang di layangkan kepada dirinya bahwa menerima 5 % dari hasil perjudian  di dusun Laipori, kecamatan Pandawai dan adanya informasi tentang dirinya yang meminta uang kepada penjudi dengan dalil motor yang berhasil di sita sebagai baranag bukti dari para penjudi di kembalikan ke tangan pemiliknya. Atas kedua fitnahan tersebut, Kompol Fery Dima menyampaikan bahwa dirinya sama sekali tidak menerima  apapun dari para penjudi apalagi dengan dalil membebaskan para penjudi dan barang bukti yang berhasil di tahan. Ia menyampaikan bahwa terlalu keliru jika ia sendiri yang menagkap dan ia sendiri yang melepaskan. Sosok yang memiliki prinsip hidup yang benar itu adalah benar dan yang salah itu adalah salah ini berharap agar masyarakat tidak tipis telinga terkait informasi ini. “ Saya punya prinsip hidup ialah yang benar ya benar, yang salah ya salah, ” kata Fery dengan nada keras. Kalau seandainya ada masyarakat yang melakukan fitnahan terhadap dirinya, ia akan menindak tegas sesuai prosedur  dan manusia seperti adalah manusia BRENGSEK. Ia berjanji ketika mendapati langsung etiket masyarakat seperti ini dirinya sesuai undang – undang yang berlaku akan menindak tegas tindakan buruk seperti ini. Ia akan melakukan tembak peringatan, jika tembakan peringatan itu tidak di hiraukan maka pelupuhan di laksanakan dengan mematahkan kakinya dan selanjutnya jika inipun tidak mampan dan jika pelaku melakukan tindakan yang mengancam dan bersifat menghilangkan jejak orang lain maka akan di tembak mati. “ kalau sudah bersifat mengancam dan menghilangkan jejak orang, sesuai undang kita tembak mati saja,” tandas Fery yang pernah menjalankan tugasnya di Irian Jaya selama 25 tahun masih dengan nada keras.
Masih kata Fery Dima, bahwa semua tindakan tegas dan penggerebekan dimana – mana saat ini terkait berbagi kasus di Sumba Timur atas perintah pimpinan sendiri yakni Kapolres Sumba Timur. Iman S

Kamis, 21 Agustus 2014

WAKA POLRES SUMBA TIMUR TANGKAP PENJUDI



Kembali lagi Komisaris Polisi Fery M. Dima melaksanakan blusukannya. Semaraknya kasus perjudian di kabupaten Sumba Timur menjadi salah satu target pihak Polres Sumba Timur saat ini. Berjudi dengan berbagai cara itulah yang terjadi saat ini. Melegealkan semua tempat dan segala waktu adalah juga langkah licik yang di lakukan oleh para penjudi. Berjudi tanpa berpikir efek negatif dari kegiatan tersebut adalah hal yang  di duga merupakan konsep pikiran para penjudi. Merelakan semua harta benda berhaga di dalam dan luar rumah menjadi taruhan atau harga yang harus di bayar oleh penjudi demi memuaskan nafsu jahatnya dan membiarkan orang lain menderita dan tergganggu dengan perbuatan bejat mereka.
Penggerebekan yang di laksanakan di dusun Laipori, kecamatan Pandawai, kabupaten Sumba Timur, NTT( 21/08/2014) di pimpin langsung oleh Kompol Fery Dima. Pukul 14.30 Fery Dima bersama 8 anggota dari Polres Sumba Timur berada di TKP. 7 unit sepeda motor, ayam dan dadu ( alat judi semacam kotak kecil bergambar di angkut oleh pihak Polres. Para pelaku jahanan yang melarikan diri dari tempat pejudian meninggalkan semua barang bukti yang di angkut pihak Polres.
Wakil Kapolres Sumba Timur Kompol Fery Dima di temui Borgol News menyampaika bahwa penggebekan ini di lakukan atas laporan masyakat. Laporan tersebut kemudian di laporkan ke Kapolres Sumba Timur, AKBP Dr. Supiyanto, M.Si yang saat ini berada di Kupang. Perintah langsung untuk melakukan penggerebekan di lokasi di laksanakn dengan sangat baik dan optimal oleh Kompol Fery Dima bersama anggota polisi lainnya. “ Awalnya Kita dapat laporan dari masyarakat.  Laporan itu kita lanjutkan ke Pak Kapolres dan beliau perintahkan untuk gerebek, ” hatur Fery Dima. Di tanya tentang turun langsungnya ke lapangan dalam penggerebekan ini, Pria berkulit yang memiliki hidung mancung ini menyampaikan bahwa seorang  yang mendapat perintah, harus langsung turun lokasi. Tinggal di dalam ruangan dan sekedar memberi komando itu tidak zaman. “ dapat perintah katong ( kami ) turun gerebek. Jangan hanya main dalam ruangan sa ( saja ), ” kata Kompol Fery.
Hal tersebut di tambahkan Kapolres Sumba Timur yang di hubungi via Telepon  oleh Borgol News menghaturkan  bahwa penggerekan perjudian di Laipori termasuk di beberapa area lain di Sumba Timur sudah menjadi incaran Polres. Terkait barang bukti berupa kendaraan bermotor dan lain –lain akan di tinjau sejauh mana keterlibatan pemilik kendaraan. “ Kita lihat sejauh mana keterlibatan pemilik kendaraan, ” hatur Dr. Supiyanto( 21/08/2014). Lanjut AKBP bergelar doktor ini bahwa ketika terbukti keterlibatan mereka ( pemilik motor ) akan segera di tindak.
Saat ini pihak Polres Sumba Timur sedang memeriksa 2 orang saksi yang saat itu berada di TKP ( Tempat Kejadian Perkara ).  IMAN S