Maraknya kasus di Sumba Timur saat ini terus menjadi
perhatian serius Pihak Polres Sumba Timur. Berbagai macam kasus seperti
pencurian, perampokan, perjudian, miras dan berbagai kasus lainnya di Sumba
Timur adalah buah bibir dari burukmnya kinerja pihak – pihak yang berperan
mengatasi masalah – malasah ini. Kepala Kepolisian Resort Sumba Timur Ajun
Komisaris Besar Polisi ( AKBP ) DR. Supiyanto, M.Si melalui Wakil Kapolres (
Waka ) menyampaikan bahwa banyak pengaduan secara resmi maupun tidak resmi dari
masyarakat Sumba Timur terkait dengan keterlibatan anggota Polisi yang terkesan
membekengi kasus – kasus yang terjadi. Harapannya kepada seluruh masyarakat
Sumba Timur agar terus menjadi pemberi informasi yang baik dan benar kepada
pihak Polres Sumba Timur terkait dengan kinerja anggota polisi. “ Kita berharap
agar masyarakat bisa memberi infirmasi yang baik dan benar tentang hal itu, ”
tandas Kompol Fery Dima ( 26/08/2014).
Lanjutnya Instruktur HAM ini lagi, selama ini yang di lakukan Polres Sumba Timur ialah
melakukan pembinaan terhadap anggota Polisi yang terlibat langsung dalam kasus,
mengatasnamakan pimpinan dengan melakukan pungutan liar kepada korban atau
pelaku dan berbagai macam kasus lainnya. Undang – undang mengatakan bahwa jika
anggota yang masih saja melawan pada proses pembinaan yang di lakukan, maka
kepada yang bersangkutan bisa di “ BINASAKAN ” atau di pecat. “ kalau tidak
bisa di bina lagi, maka sesuai amanat undang kita binasakan saja atau di pecat,
” geram Kompol Fery.
Pernyataan keras itu di ungkapkan Fery Dima paska fitnahan
yang di layangkan kepada dirinya bahwa menerima 5 % dari hasil perjudian di dusun Laipori, kecamatan Pandawai dan
adanya informasi tentang dirinya yang meminta uang kepada penjudi dengan dalil
motor yang berhasil di sita sebagai baranag bukti dari para penjudi di
kembalikan ke tangan pemiliknya. Atas kedua fitnahan tersebut, Kompol Fery Dima
menyampaikan bahwa dirinya sama sekali tidak menerima apapun dari para penjudi apalagi dengan dalil
membebaskan para penjudi dan barang bukti yang berhasil di tahan. Ia menyampaikan
bahwa terlalu keliru jika ia sendiri yang menagkap dan ia sendiri yang
melepaskan. Sosok yang memiliki prinsip hidup yang benar itu adalah benar dan
yang salah itu adalah salah ini berharap agar masyarakat tidak tipis telinga
terkait informasi ini. “ Saya punya prinsip hidup ialah yang benar ya benar,
yang salah ya salah, ” kata Fery dengan nada keras. Kalau seandainya ada
masyarakat yang melakukan fitnahan terhadap dirinya, ia akan menindak tegas
sesuai prosedur dan manusia seperti
adalah manusia BRENGSEK. Ia berjanji
ketika mendapati langsung etiket masyarakat seperti ini dirinya sesuai undang –
undang yang berlaku akan menindak tegas tindakan buruk seperti ini. Ia akan
melakukan tembak peringatan, jika tembakan peringatan itu tidak di hiraukan
maka pelupuhan di laksanakan dengan mematahkan kakinya dan selanjutnya jika
inipun tidak mampan dan jika pelaku melakukan tindakan yang mengancam dan
bersifat menghilangkan jejak orang lain maka akan di tembak mati. “ kalau sudah
bersifat mengancam dan menghilangkan jejak orang, sesuai undang kita tembak
mati saja,” tandas Fery yang pernah menjalankan tugasnya di Irian Jaya selama
25 tahun masih dengan nada keras.
Masih kata Fery Dima, bahwa semua tindakan tegas
dan penggerebekan dimana – mana saat ini terkait berbagi kasus di Sumba Timur
atas perintah pimpinan sendiri yakni Kapolres Sumba Timur. Iman S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar