Rabu, 27 Agustus 2014

KOMPOL FERY DIMA : “ ANGGOTA YANG TIDAK MAU DI BINA, DI BINASAKAN SAJA ”



Maraknya kasus di Sumba Timur saat ini terus menjadi perhatian serius Pihak Polres Sumba Timur. Berbagai macam kasus seperti pencurian, perampokan, perjudian, miras dan berbagai kasus lainnya di Sumba Timur adalah buah bibir dari burukmnya kinerja pihak – pihak yang berperan mengatasi masalah – malasah ini. Kepala Kepolisian Resort Sumba Timur Ajun Komisaris Besar Polisi ( AKBP ) DR. Supiyanto, M.Si melalui Wakil Kapolres ( Waka ) menyampaikan bahwa banyak pengaduan secara resmi maupun tidak resmi dari masyarakat Sumba Timur terkait dengan keterlibatan anggota Polisi yang terkesan membekengi kasus – kasus yang terjadi. Harapannya kepada seluruh masyarakat Sumba Timur agar terus menjadi pemberi informasi yang baik dan benar kepada pihak Polres Sumba Timur terkait dengan kinerja anggota polisi. “ Kita berharap agar masyarakat bisa memberi infirmasi yang baik dan benar tentang hal itu, ” tandas Kompol Fery Dima ( 26/08/2014).
Lanjutnya Instruktur HAM ini lagi, selama ini  yang di lakukan Polres Sumba Timur ialah melakukan pembinaan terhadap anggota Polisi yang terlibat langsung dalam kasus, mengatasnamakan pimpinan dengan melakukan pungutan liar kepada korban atau pelaku dan berbagai macam kasus lainnya. Undang – undang mengatakan bahwa jika anggota yang masih saja melawan pada proses pembinaan yang di lakukan, maka kepada yang bersangkutan bisa di “ BINASAKAN ” atau di pecat. “ kalau tidak bisa di bina lagi, maka sesuai amanat undang kita binasakan saja atau di pecat, ” geram Kompol Fery.
Pernyataan keras itu di ungkapkan Fery Dima paska fitnahan yang di layangkan kepada dirinya bahwa menerima 5 % dari hasil perjudian  di dusun Laipori, kecamatan Pandawai dan adanya informasi tentang dirinya yang meminta uang kepada penjudi dengan dalil motor yang berhasil di sita sebagai baranag bukti dari para penjudi di kembalikan ke tangan pemiliknya. Atas kedua fitnahan tersebut, Kompol Fery Dima menyampaikan bahwa dirinya sama sekali tidak menerima  apapun dari para penjudi apalagi dengan dalil membebaskan para penjudi dan barang bukti yang berhasil di tahan. Ia menyampaikan bahwa terlalu keliru jika ia sendiri yang menagkap dan ia sendiri yang melepaskan. Sosok yang memiliki prinsip hidup yang benar itu adalah benar dan yang salah itu adalah salah ini berharap agar masyarakat tidak tipis telinga terkait informasi ini. “ Saya punya prinsip hidup ialah yang benar ya benar, yang salah ya salah, ” kata Fery dengan nada keras. Kalau seandainya ada masyarakat yang melakukan fitnahan terhadap dirinya, ia akan menindak tegas sesuai prosedur  dan manusia seperti adalah manusia BRENGSEK. Ia berjanji ketika mendapati langsung etiket masyarakat seperti ini dirinya sesuai undang – undang yang berlaku akan menindak tegas tindakan buruk seperti ini. Ia akan melakukan tembak peringatan, jika tembakan peringatan itu tidak di hiraukan maka pelupuhan di laksanakan dengan mematahkan kakinya dan selanjutnya jika inipun tidak mampan dan jika pelaku melakukan tindakan yang mengancam dan bersifat menghilangkan jejak orang lain maka akan di tembak mati. “ kalau sudah bersifat mengancam dan menghilangkan jejak orang, sesuai undang kita tembak mati saja,” tandas Fery yang pernah menjalankan tugasnya di Irian Jaya selama 25 tahun masih dengan nada keras.
Masih kata Fery Dima, bahwa semua tindakan tegas dan penggerebekan dimana – mana saat ini terkait berbagi kasus di Sumba Timur atas perintah pimpinan sendiri yakni Kapolres Sumba Timur. Iman S

Tidak ada komentar:

Posting Komentar